Proses Penerjemahan Dokumen

Semakin sedikit pengalaman yang dimiliki penerjemah, semakin sering dia harus bekerja dengan mode analisis sadar dan menjadi semakin lambat dalam proses menerjemahkan. Bahkan pada penerjemah yang paling berpengalaman sekalipun, bel alarm tidak selalu berbunyi pada saat yang seharusnya, sehingga mereka membuat kesalahan ceroboh (yang idealnya akan mereka ketahui kemudian pada tahap penyuntingan, tetapi ini pun tidak selalu terjadi).

Baca Juga Jasa Penerjemah Bahasa Inggris

Terkadang penerjemah yang sudah berpengalaman memperlambat proses penerjemahan sekalipun tanpa peringatan bel alarm, karena secara tidak sadar mereka memikirkan bentuk analisis teks sumber dan pemindahan konteks tanpa ada suatu masalah nyata yang harus dipecahkan, karena mereka lelah menerjemahkan dengan cepat, atau karena teks sumber ditulis begitu indahnya sehingga mereka ingin menikmatinya (terutama, tetapi tidak selalu, teks sastra).

Dalam dua kondisi pertama, "penyimpangan" penerjemah dari model ideal yang dikembangkan di sini merupakan suatu kekurangan dalam kehidupan nyata yang harus diperbaiki dengan lebih banyak berkarya, banyak praktek, dan banyak-banyak mencari pengalaman dalam proses penerjemahan. Kondisi ketiga merupakan kecenderungan pribadi yang tidak memerlukan perbaikan. Model ideal merupakan sarana yang sangat membantu dalam menyusun pemikiran kita tentang sebuah proses, juga mengarahkan pekerjaan yang kita lakukan agar proses penerjemahan tersebut bisa berjalan dengan lebih efektif. Tetapi model ideal juga merupakan penyederhanaan dari realitas dan tidak pernah menjadi pembatas.

Susunan saraf kita tersusun sedemikian rupa sehingga tindakan tindakan yang sering berulang, menjadi "otomatis". Bandingkan seberapa sadarnya Anda saat pertama kali belajar mengendarai mobil dengan perasaan Anda sekarang, khususnya seberapa sadarnya Anda ketika mengemudikan mobil melewati rute yang sudah Anda kenal baik, seperti jalan yang Anda tempuh pulang pergi bekerja. Dalam melakukannya, tubuh kita tidak lagi memerlukan "bimbingan" sadar sama sekali. Perencanaan-rute tidak lagi diperlukan. Susunan saraf kita mengenali semua persimpangan jalan tempat kita selalu berbelok, menjaga mobil agar tetap pada jalurnya, dan mempertahankan jarak yang aman dengan mobil di depan. Semua analisis kompleks yang terlibat -apa artinya rem dan kilatan cahaya lampu kuning, bagaimana sulitnya menekan pedal gas, kapan menginjak rem dan betapa susahnya, kapan menaikkan atau menurunkan persneling-dilakukan tanpa sadar. Lambat laun proses penerjemahan akan berjalan sesuai dengan alam bawah sadar seorang penerjemah

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *