Memilih Terjemahan yang Diyakini Benar: Pada akhirnya, tentu saja, penerjemah harus mengambil keputusan. Bagi penerjemah, bahasa merupakan subjek yang luar biasa menarik. Banyak di antara mereka yang bisa mencemaskan suatu persoalan selama berhari hari, berminggu-minggu-bahkan mungkin selama-lamanya. Untungnya atau sayangnya, klien dan agen jasa penerjemah jarang-jarang mau menunggu begitu lama. Dan pada suatu saat, penerjemah harus menghentikan proses analisis dan berkata "itu sudah cukup baik" (lihat Pym, 1993: 113-116).
Kapan saat itu sulit diprediksi-bahkan bagi si penerjemah sendiri. Saat itu adalah manakala penerjemah sudah merasa cukup puas dengan suatu solusi dan meninggal kan masalah itu. Perasaan puas terhadap suatu solusi dan perasaan mengetahui bahwa Anda cukup puas untuk beralih ke hal lain, merupakan persoalan yang jarang dapat dianalisis secara rasional. Perasaan itu muncul secara abduktif, seperti juga lompatan intuitif. Perputaran antara kepastian dan ketidakpastian, campuran antara keyakinan ("kelihatannya ini kata yang bagus, mungkin bahkan kata yang benar") dan keragu-raguan ("tetapi saya tahu ada kata yang lebih baik"). Pada akhirnya membuahkan momen mendadak kejelasan yang menghasilkan keputusan.
Keputusan Memilih Terjemahan yang dirasa Benar
Keputusan itu tidak selalu sempurna atau menjadi keputusan terakhir. Mungkin saja nanti penerjemah bahkan penerjemah tersumpah bergerak mundur dan mengubah keputusan itu. Meskipun demikian, itu tetap sebuah keputusan. Keputusan untuk bergerak maju.
Dan pada akhirnya, hal ini berarti: dengan semua keahlian dan keterampilan profesionalnya dalam bidang ini, dengan pengalaman puluhan tahun dan perhatian yang tajam, bahkan perfeksionis pada detail, setiap penerjemah pada akhirnya lebih banyak menerjemahkan dengan intuisi dan menebak-nebak (guesswork) daripada dengan teori dan pengetahuan khusus, dan memilih terjemahan yang dirasa benar. Mungkin ini bukanlah keputusan terakhir untuk proses penerjemahan sebagai suatu keseluruhan pekerjaan seorang penerjemah hampir selalu diteliti dan dibaca oleh penerjemah lainnya-tetapi ini memang keputusan terakhir bagi penerjemah sebagai seorang profesional terlatih yang bekerja mandiri.
"Perasaan" penerjemah tentang "kebenaran" tergambar pada jangkauan pengetahuan dan kecakapan profesionalnya yang luas, tetapi pada akhirnya itu tetaplah suatu perasaan, suatu dugaan, suatu pemahaman intuitif. Terjemahan itu terasa baik atau terasa cukup baik untuk ditinggalkan.